Juni rahmad gajah
Kamis, 24 Maret 2016
Makala Resensi Bahasa Indonesia
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN................................................................... 3
2.1 Pengertian Resensi....................................................................... 3
2.2 Pengertian Resensi Dari Beberapa
Ahli....................................... 4
2.3 Dasar Resensi.............................................................................. 5
2.4 Bentuk Resensi............................................................................ 8
2.5 Isi Resensi.................................................................................... 9
2.6 Kualifikasi Peresensi.................................................................... 10
2.7 Pola Atau Corak Resensi............................................................. 11
2.8 Tujuan Resensi............................................................................. 11
2.9 Manfaat Resensi........................................................................... 12
2.10 Langkah-Langkah Menyusun Resensi........................................ 12
2.11 Nilai Buku.................................................................................. 13
2.12 Pengertian Rangkuman.............................................................. 13
2.13 Konsep 5W+1H......................................................................... 15
BAB
III PENUTUP........................................................................... 17
3.1 Kesimpulan.................................................................................. 17
3.2 Saran............................................................................................ 17
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................... 18
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim...
Alhamdulillahhirrabbil’alamin.
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Dengan rahmat Allah SWT, makalah ini akhirnya
dapat tersusun tepat dengan waktunya. Makalah ini kami susun untuk melengkapi
tugas Bahasa Indonesia dari Dosen
Pembimbing kami.
Harapan kami ke depannya, semoga
makalah ini dapat memenuhi harapan dosen kami,
dan dapat digunakan dalam pembelajaran baik bagi kami pribadi, maupun para pembaca kami nanti.
Kami
juga meminta maaf kepada para pembaca,
apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah kamia ini. Kami meminta saran dan
kiritik dari para pembaca untuk perbaikan makalah kami ke depannya.
Akhirul kalam, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Medan, 12 Desember 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam sebuah karya yang telah dihasilkan perlu adanya penilaian terkait
dengan karya tersebut. Resensi merupakan sebuah tulisan yang berisi tentang
penilaian sebuah karya, bisa berupa buku ataupun film. Resensi sebuah karya
tidak hanya dipajang di beberapa surat kabar maupun majalah. Resensi digelar di
kampus, televisi, radio, toko buku, ataupun internet. Bahkan sebagian besar
surat kabar telah menyediakan kolom atau halaman khusus untuk memajang masalah perbukuan
ini.
Dalam kegiatan resensi, juga perlu adanya penelitian yang seimbang. Penilaian
yang seimbang akan memberikan makna tersendiri bagi penulis, penerbit, dan
pembaca.
Resesi diperlukan untuk mengetahui informasi dari sebuah buku. Buku yang
diresensi merupakan buku yang baru diterbitkan. Melalui resensi,
masyarakat pembaca dapat memperoleh informasi tentang penting tidaknya buku itu
untuk dibaca dengan berbagai keunggulan dan kelemahan yang terdapat pada buku
tersebut.
Menulis resensi berarti menyampaikan informasi
mengenai ketetapan buku bagi pembaca. Didalamnya disajikan berbagai
ulasan mengenai buku tersebut dari berbagai segi. Ulasan ini
dikaitkan dengan selera pembaca dalam upaya memenuhi kebutuhan akan bacaan yang
dapat dijadikan acuan bagi kepentingannya. Dalam makalah ini akan dibahas
segala sesuatu tentang resensi yaitu pengertian atau definisi ,tujuan resensi
dan sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian resensi?
2. Apa saja tujuan resensi?
3. Apa sajakah dasar-dasar resensi?
4. Bagaimana pola tulisan resensi?
5. Apa sajakah langkah-langkah meresensi buku?
6. apa sajakah unsur-unsur resensi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian resensi
2. Untuk mengetahui tujuan resensi
3. Untuk mengetahui dasar-dasar resensi
4. Untuk mengetahui pola tulisan resensi
5. Untuk mengetahui langkah-langkah meresensi buku
6. untuk mengetahui apa saja unsur-unsur resensi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya,
baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan
resensi adalah menyampaikan informasi kepada para pembaca tentang sebuah karya.
Resensi berasal
dari bahasa latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere.
Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah
itu dalam bahasa Belanda dikenal sebagai recensie, sedangkan dalam
bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu
pada hal yang sama, yaitu mengulas sebuah buku.
Di Indonesia,
resensi sering juga diistilahkan dengan timbangan buku, tinjauan buku, dan
bedah buku. Adapun menurut Webster Collegate Dictionary (1995), review
adalah a critical evaluation of a book, karena itu pada hakikatnya
resensi haruslah menjelaskan apa adanya suatu buku; kelebihan dan kekurangan
buku itu. Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil
karya atau buku. Resensi adalah suatu jenis karangan yang berisi pertimbangan
baik atau buruknya suatu karya. Resensi bertujuan untuk menyampaikan kepada
pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari
masyarakat atau tidak. Bertolak dari tujuannya, resensi bermanfaat bagi para
pembaca untuk menentukan perlu tidaknya membaca buku tertentu atau perlu
tidaknya menikmati suatu hasil karya seni. Dalam arti lebih luas, resensi
dibuat juga untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap karya-karya
seni lainnya seperti drama, film, dan sebuah pementasan. Karena pertimbangan
yang disampaikan penulis resensi itu harus disesuaikan dengan selera pembaca,
maka sebuah resensi yang disiarkan sebuah majalah mungkin tidak sama dengan
yang disiarkan pada majalah lain. Tindakan meresensi buku dapat berarti
memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik
buku.
Dengan
pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu
menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas. Dalam meresensi sebuah karya
harus berkaitan dengan kualitas dari karya yang sedang dicermati atau diresensi
tersebut. Penilaian tersebut harus dilakukan secara seimbang dan proporsional.
Maksudnya ialah tidak boleh seorang peresensi tersebut hanya memberikan
penilaiannya yang positifnya saja atau tidak tepat juga jika resensi itu hanya
dilakukan untuk menilai kelemahan dan kekurangannya saja.
Jika diklasifikasikan, ada tiga
bidang garapan resensi, yaitu:
buku, baik fiksi maupun non fiksi;
pementasan seni, seperti film,
sinetron, drama, musik, atau kaset;
pameran seni, baik seni lukis
maupun seni patung.
2.2 Pengertian Resensi Dari
Beberapa Ahli
Ada beberapa Pengertian Resensi Menurut Para Ahli. Secara etimologi,
resensi berasal dari bahasa latin, dari kata kerja revidere atau recensere yang
memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai. Dalam bahasa Belanda
dikenal dengan recensie sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah
review.
Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonsia, resensi diartikan sebagai pertimbangan atau pembicaraan
tentang buku dan sebagainya. Secara garis besar resensi diartikan sebagai
kegiatan untuk mengulas atau menilai sebuah hasil karya baik itu berupa buku,
novel, maupun film dengan cara memaparkan data-data, sinopsis, dan kritikan
terhadap karya tersebut.
WJS.
Poerwadarminta (dalam Romli, 2003:75) mengemukakan bahwa resensi secara bahasa
sebagai pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai
kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema dan isi buku,
kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku
tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli. Perbincangan buku tersebut dimuat di
surat kabar atau majalah.
Resensi
menurut Panuti Sudjiman (1984) adalah hasil pembahasan dan penilaian yang
pendek tentang suatu karya tulis. Konteks ini memberi arti penilaian,
mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik buku.
Dalam buku Bahasa
dan Sastra Indoneisa (yang ditulis Euis Sulastri dkk) Istilah resensi berasal
dari bahasa Belanda, resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan.
Jadi,
pengertian resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau
drama yang biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau
majalah. Saryono (1997:56) menjelaskan Pengertian Resensi sebagai sebuah
tulisan berupa esai dan bukan merupakan bagian suatu ulasan yang lebih besar
mengenai sebuah buku. Isinya adalah laporan, ulasan, dan pertimbangan
baik-buruknya, kuat-lemahnya, bermanfaat-tidaknya , benar-salahnya,
argumentatif- tidaknya buku tersebut. Tulisan tersebut didukung dengan
ilustrasi buku yang diresensi, baik berupa foto buku atau foto copi sampul
buku.
2.3 Dasar
Resensi
Untuk memberi
pertimbangan atau penilaian secara objektif atas sebuah hasil karya atau
buku, penulis harus memperhatikan dua factor yaitu : pertama, penulis resensi
harus memahami sepenuhnya tujuan dari pengarang aslinya, kedua harus menyadari
sepenuhnya apa maksudnya membuat resensi itu.
Tujuan pengarang
buku yang dibuat resensi nya itu dapat diketahui dari kata pengantar atau
bagian pendahuluan buku itu. Penulis resensi harus menemukan apa tujuan
pengarang dalam menulis buku itu. Apakah tujuan buku itu betul-betul
direalisasi dalam seluruh buku itu. Dengan menilai kaitan antara tujuan
sebagaimana ditulis dalam kata pengantar atau pendahuluan serta realisasinya
dalam seluruh karangan itu, penulis resensi akan mempunyai bahan yang cukup
kuat untuk dapat menyampaikan sesuatu kepada para pembaca.
Seperti halnya
dengan tulisan yang lain, resensi harus dibuat dengan memperhatikan kualitas
pembacanya. Penulis resensi harus benar-benar memperhatikan kewajiban mana yang
harus dipenuhinnya dalam membuat resensi itu, yaitu: kewajiban terhadap para
pembaca dan bagaimana penilaiannya atas buku itu.
Untuk menulis
resensi, kita harus memerhatikan dari sisi latar belakang dan nilai buku.
a.
Latar
Belakang
Agar resensi
bermanfaat bagi para pembaca, maka penulis mulai menyajikan resensi dengan
mengemukakan latar belakang buku itu, dimulai dengan tema dari karangan buku
tersebut. Penyajian temanya secara singkat itu dapat juga dilengkapi dengan
deskripsi buku tersebut, sehingga para pembaca yang belum tahu dapat memperoleh
gambaran mengenai isi buku tersebut. Deskripsi buku itu bukan hanya tentang
isinya tetapi juga dapat menyangkut badan mana yang menerbitkan buku itu, kapan
dan di mana diterbitkan, berapa tebalnya, dan formatnya. Penulis resensi juga
dapat memperkenalkan pengarangnya: namanya, ketenaran yang diperolehnya, buku
atau karya mana yang telah ditulisnya, atau mengapa ia sampai menulis buku itu.
b.
Macam
dan Jenis Buku
Para pembaca
memiliki selera yang berbeda. Oleh karena itu, penulis resensi harus membuat
klasifikasi mengenai buku tersebut. Dengan memasukkannya ke dalam kelas buku
tertentu, akan mudah menunjukkan persamaan dan perbedaan dari buku-buku lain,
sehingga pembaca akan tertarik untuk membacanya dan ingin mengetahui lebih
lanjut mengenai buku tersebut.
c.
Keunggulan
Buku
Untuk memberikan
evaluasi terhadap sebuah buku yaitu dengan cara mengemukakan segi-segi yang
menarik dari buku itu. Mengenai keunggulan buku, peresensi pertama-tama
mempersoalkan kerangka buku itu, hubungan antarsatu bagian dengan bagian yang
lain. Yang kedua untuk menilai dari dekat sebuah buku, penulis resensi juga
mempersoalkan bagaimana isinya. Hal yang ketiga dari masalah buku yaitu bahasa
yang digunakan, bagaimana bahasa penulis dalam menulis buku tersebut. Menilai
sebuah buku berarti memberi saran kepada para pembaca untuk menolak atau
menerima kehadiran buku itu. Penulis resensi harus tetap berusaha untuk memberi
kesan kepada pembaca bahwa penilaiannya telah diberikan secara tepat dan
objektif.
d.
Menilai
Buku
Dengan
memberikan gambaran mengenai latar belakang dan mengemukakan pokok-pokok
yang menjadi sasaran penilaian, peresensi sebenarnya telah memberikan
pendapatnya mengenai nilai buku itu. Mengkritik berarti memberi pertimbangan,
menilai, dan menunjukkan kelebihan-kelebihan buku itu secara penuh tanggung
jawab. Tugas utamanya peresensi yaitu membuat penilaian secara jujur dan
objektif terhadap sebuah buku, menganalisis tujuan penulisan buku, kualifikasi
penulisnya, serta membandingkannya dengan buku-buku lain. Sebelum menulis
resensi, seseorang harus membaca buku yang akan diresensi secara utuh.
Di bawah ini,
beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman menyusun resensi, yaitu:
·
Penulis resensi harus
mengetahui jenis buku yang akan diresensi;
·
Sebutkan keunggulan
buku tersebut;
·
Dimanakah letak
kelebihan buku tersebut; pada penyampaiannya, plotnya, bahasanya, gambaran
latarnya, penyusunannya, atau isinya;
·
Sebutkan kelebihan dan
kelemahannya. Memberikan kritik berarti memberikan pertimbangan-pertimbangan;
·
Berikan bukti atas
komentar atau pertimbangan dengan mengutip kata atau kalimat yang dibicarakan.
Untuk
mempermudah menyusun resensi, petunjuk teknis di bawah ini dapat diikuti:
Ø Bacalah
buku secara global, untuk mengetahui sekilas dan secara cepat isi buku
yang akan diresensi;
Ø Bacalah
buku tersebut untuk kedua kalinya dan mencatat hal-hal yang akan diungkapkan
dalam resensi;
Ø Tulislah
kesan yang timbul setelah membaca buku. Kesan tersebut dapat dijadikan judul
resensi;
Ø Mulailah
menulis resensi.
Caranya sebagai berikut:
§ Tulislah
judul resensi;
§ Tulislah
judul buku yang akan diresensi;
§ Tulislah
nama pengarang buku tersebut;
§ Jika
buku tersebut merupakan buku terjemahan, tulislah judul dan pengarang aslinya,
serta penerjemahnya;
§ Tulislah
tebal buku/jumlah halaman;
§ Tulislah
tubuh resensi;
§ Sebutkan
jenis buku yang diresensi;
§ Sebutkan
pokok persoalan dalam buku tersebut;
§ Tulislah
alur ceritanya;
§ Tulislah
kesan atau ulasan alur tersebut.
e.
Tinjauan
Fiksi
Ini adalah cara
meresensi yang biasa digunakan dalam buku-buku fiksi. Selain harus menguasai
isi buku, peresensi juga harus mencari perimbangan antara jalan cerita (plot,
sinopsis) dan tema cerita. Kadang dipaparkan juga tentang proses kreatif
pembuatan karya oleh penulis buku itu sementara isi buku sendiri hanya
dipaparkan sekilas saja. Perbedaan antara resensi buku dan resensi film
terletak pada latar belakangnya saja. Jika pada resensi buku jumlah
halaman/tebal buku, isi buku, dan tempat terbitnya, maka pada resensi film
terdapat berapa lama film tersebut (durasi waktunya), dan harga dari film
tersebut. Dari segi isi, antara resensi film dan resensi tidak ada perbedaan.
2.4 Bentuk Resensi
1. Ringkasan
Berupa inti sari yang berisi hal hal
yang menonjol yang terdapat didalam buku yang diresensi.
2. Dekripsi buku
Berupa pandangan secara keseluruhaan
dengan mengupas teknik penulisan,kebahasaan, hingga subtansi buku
3. Kritik
Berupa kritikan sang peresensi
kepada penulis buku, berdasarkan acuan pustaka yang digunakan hingga metode penyampaiannya.
4. Apresiasi
Dikemukakan dengan mengangkat
pendapat-pendapat pribadi penulis buku ditunjang oleh pengalaman dan
pengetahuan yang ada.
5. Praduga
Berisi prasangka peresensi tingkat
penulis.
2.5 ISI RESENSI
1. Fisik buku
Mengenai identitas
buku. Identitas buku meliputi hal-hal berikut:
~
Judul buku
~
Tebal buku
~
Pengarang atau penulis
~
Ukuran buku
~
Penerbit
~
Jenis kertas buku
~
Kota terbit
~
Nomor ISSBN
~
Tahun terbit
~
Harga Buku
2. Isi Buku
Bagian isi buku. Ulasan bagian isi
buku mencakup hal-hal berikut:
Tujuan penulisan buku. Tujuan
penulisan buku terdapat pada bagian kata pengantar atau bagian pendahuluan buku
Isi umum. Isi umum buku terdapat
pada daftar isi dan pendahuluan
Penilaian kualitas isi. Dasar
penilaian biasanya menggunakan kriteria kekurangan dan kelebihan. Kualitas isi
buku juga disampaikan dengan membandingkannya dengan buku yang lain, baik yang
ditulis oleh pengarang yang sama maupun oleh pengarang yang lain.
3. Bahasa
Unsur bahasa yang diulas
mencakup kelancaran bahasa, kata-kata yang digunakan, kalimat yang digunakan,
gaya penyajian, dan keluwesan pemakaiannya.
4. Organisasi
Organisasi buku
berkaitan dengan cara-cara pengaturan isi buku. Organisasi dapat diulas dari
segi kepaduan, urutan, kerunutan, kelogisan, dan kesistematisan.
5. Penulisan Buku
Latar belakang penulis disoroti,
terutama latar belakang pendidikan, pengalaman menulis, keluasan wawasannya.
Secara ringkas, hal-hal dalam
resesnsi antara lain:
ü Deskripsi buku
ü Jenis buku
ü Sampul buku
ü Latar belakang penulisan dan pengalaman penulis
ü Judul
ü Sistematika
ü Ikhtisar
ü Keunggulan
ü Kualitas fisik
2.6 Kualifikasi Peresensi
1. Memiliki pengetahuan di bidangnya
2. Memiliki kemampuan analisis
3. Memiliki pengetahuan dalam acuan yang sebanding
2.7 Pola/Corak
Resensi
Ada tiga pola tulisan resensi,
yaitu:
a. Meringkas
(sinopsis), berarti menyajikan semua persoalan buku secara padat dan
jelas.Sebuah buku biasanya menyajikan banyak persoalan. Untuk itu, perlu
dipilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan ditulis dalam suatu uraian
yang singkat dan padat.
b. Menjabarkan
(deskripsi), berarti menjabarkan atau mendeskripsikan hal-hal menonjol dari
sinopsi yang sudah dilakukan. Bila perlu bagian-bagian yang mendukung uraian
dikutip.
c. Mengulas,
berarti menyajikan ulasan sebabagi berikut:
·
isi atau materi buku
yang sudah dipadatkan dan dijabarkan kemudian diulas (diinterpretasikan)
·
organisasi atau
kerangka buku
·
Bahasa
·
kesalahan cetak
·
membandingkan
(komparasi) dengan buku-buku sejenis)
·
menilai, mencakupi
kesan peresensi terhadap buku, terutama yang berkaitan dengan keunggulan dan
kelemahan buku
.
2.8 Tujuan Resensi
Berikut
adalah tujuan dari resensi suatu buku atau karya sastra lainnya:
a. Mengungkapkan
informasi mengenai isi buku
b. Mengajak
masyarakat (pembaca) untuk terlibat dalam menilai, merenungkan, memikirkan
problematika yang ada di dalam buku
c. Memberikan
pandangan kepada pembaca mengenai isi buku sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan dan dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan yang muncul mengenai
buku tersebut
2.9 Manfaat Resensi
a. Menjadi
bahan pertimbangan para pembaca yang sedang membutuhkanbuku tersebut
b. Bagi
penulis resensi dapat menjadi tambahan nilai ekonomi karena biasanya yang
diminta untuk membuat resensi buku bukan sembarang orang, dan tentunya akan mendapat
imbalan yang sesuai.
c. Bagi
penulis buku, resensi dapat menjadi sarana promosi buku tersebut serta menjadi
sarana pengembang kreativitas penulis untuk menghasilkan karya –karya
yang lebih baik lagi.
2.10 Langkah-langkah
Menyusun Resensi
Langkah-langkah
dalam meresensi buku adalah sebagai berikut:
1. Penjajakan
atau pengenalan buku yang diresensi.
2. Membaca
buku yang diresensi secara komprehnsif, cermat, dan teliti.
3. Menandai
bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian
yang dikutip untuk dijadikan data.
4. Membuat
sinopsi atau intisari buku.
5. Menetukan
sikap dan menilai hal-hal yang meliputi:
6. organisasi
atau kerangka penulisan (bagaimana hubungan antara bagian satu dengan yang
lain, apakah hubungan itu harmonis, jelas, dan memperlihatkan perkembangan yang
masuk akal, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya)
7. isi
pernyataan (bagaimana bobot idenya, bagaimana analisisnya, bagaimana penyajian
datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya)
8. bahasa
( bagaimana ejaan, struktur kalimatnya, pilihan katanya dll)
9. aspek
teknis (bagaimana tata letak, perwajahan, kebersihan dan kerapian
pencetakannya)
10. Mengoreksi
dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar dan kriteria-kriteria
yang kita tentukan sebelumnya.
2.11 Nilai Buku
Nilai buku
dikaitkan dengan fungsi buku bagi pembaca, yaitu nilai ekonomis, nilai
spiritual, nilai pendidikan, dan nilai profesi.
·
Nilai ekonomis
Apabila buku
mendorong pembaca memeroleh kreativitasbaru yang secara ekonomis dapat dijual.
·
Nilai spiritual
Apabila pembaca
memperoleh informasi yang dapatbmemberikan kepuasan batin.
·
Nilai pendidikan
Apabila pembaca
memperoleh keterampilan baru.
·
Nilai profesi
Apabila
pembacadapat mengembangkan karier dan profesinya dengan lebih baik melalui
sebuah buku.
2.12 Pengertian
Rangkuman (Ringkasan)
Rangkuman dapat
diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau
pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara
proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya (Djuharni, 2001).
Rangkuman dapat
pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan
atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja. Rangkuman sering
disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan
Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang
(pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat rangkuman.
1. Rangkuman hanyalah mengungkapkan gagasan pokok atau bagian-bagian
yang penting dari tulisan asli.
2. Perangkum dapat menghilangkan contoh, ilustrasi,
keterangan, atau penjelasan.
3. Rangkuman disusun untuk beberapa kepentingan.
4. Panjang rangkuman tidak boeh lebih dari sepertiga panjang
tulisan asli.
5. Perangkum tidak boleh mengubah sistematika atau urutan
gagasan.
6. Perangkum harus menjaga keseimbangan dengan apa yang
dibahas penulis.
2.13 Konsep 5W+1H
5W1H pada
dasarnya adalah suatu metode yang digunakan untuk melakukan investigasi dan
penelitian terhadap masalah yang terjadi dalam proses produksi. Konsep ataupun
Metode 5W1H ini tentunya tidak hanya dapat digunakan dalam proses produksi.
Saat ini penelitian-penelitan, investigasi kriminal ataupun jurnalisme juga
mengunakan metode 5W1H untuk mengumpulkan informasi.
Menulis berita
bukan sekedar mencurahkan isi hati. Sebuah berita harus dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, aktual, dan informatif. Tidak seperti
menulis karangan yang mendayu-dayu. Kualitas berita tentu harus memenuhi
kriteria umum penulisan, yaitu 5W+1H yang sudah menjadi ‘sego ’ (di luar
kepala) buat seorang jurnalis. Selain syarat tersebut, sebenarya ada juga
syarat yang juga wajib dimengerti oleh seorang jurnalis, yaitu persyaratan
bentuk. Dalam jurnalistik syarat bentuk ini lebih sering dikenal dengan sebutan
‘Piramida Terbalik’. Kenapa disebut Piramida Terbalik, karena bentuknya memang
mirip dengan piramida mesir namun posisinya terbalik.
Mengapa kedua
hal ini disebut sebagai dasar menulis bagi wartawan. Kedua teknik ini juga
bisa, dan memang efektif, dipakai oleh penulis non-wartawan, termasuk bloger.
5W=1H adalah
singkatan dari “what, who, when, where, why, how,” yang dalam bahasa Indonesia
menjadi “apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana.” Semua unsur inilah
yang harus terkandung dalam sebuah artikel biasa atau berita biasa.
Artikel
berbentuk berita memiliki struktur unik: Inti informasi ditulis pada alinea
awal (disebut sebagai "lead" atau "teras berita"; biasanya
satu hingga dua paragraf), data-data penting menyusul pada alinea-alinea
selanjutnya, lalu penjelasan tambahan, dan diakhiri dengan informasi lain yang
bukan bersifat informasi utama. Inilah yang disebut sebagai piramida terbalik.
Piramida
Terbalik adalah sebuah struktur penulisan atau bentuk penyajian sebuah tulisan
yang umum dilakukan seorang wartawan. Kenapa harus menggunakan metode Piramida
Terbalik, tentu maksudnya adalah agar pembacara dapat segera mengetahui inti
dari berita yang ingin diketahuinya. Apalagi disaat seperti sekarang yang serba
cepat. Berita online misalkan, sebaiknya dalam menyampaikan berita langsung ke
pokok beritanya. Informasi- informasi penting (inti) disajikan di awal
paragraf, selanjutnya informasi pendukung mengikuti paragraf
berikutnya. Bagi
pembaca sebuah artikel, piramida terbalik memudahkannya menangkap inti cerita,
sebab informasi yang paling pokok langsung dibeberkan sejak alinea-alinea awal.
Bagi wartawan
maupun redaktur, akan memudahkan dalam penulisan dan editing berita, karena
mereka lebih fokus pada pokok pikiran berita yang mereka tuliskan. Sedangkan
redaktur pun akan sangat mudah dalam menyunting ataupun memotong berita,
tinggal menghapus paragraf-paragraf akhir yang dianggap tidak terlalu penting.
Sedangkan bagi media dengan penulisan Piramida Terbalik ini, akan menghemat
space halaman.
a)
Who (siapa)
Merupakan pertanyaan yang akan
mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terkait langsung atau
tidak langsung dengan kejadian. Disni akan terliha, nama-nama yang terlasuk
dalam lingkup berita yang seadang dibicarakan.
b) What (apa)
b) What (apa)
Merupakan pertanyaan yang akan
menjawab apa yang terjadi dan akan mendorong wartawan untuk mengumpulkan fakta
yang berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku maupun korban dalam
suatu kejadian.
c)
Why (mengapa)
Akan menjawab latar belakang atau
penyebab kejadian. Meski jarang, why bisa dipakai untuk membuka sebuah berita
atau menjadi lead berita.
d) Where
(dimana)
Menyangkut tempat kejadian. Tempat
kejadian bisa tertulis detail atau hanya garis besarnya saja. Biasanya, bila
berita berasal dari tempat terkenal, maka penulisannya tidak terlalu mendetail.
e) When (Bilamana)
Menyangkut waktu kejadian. Waktu
yang tertera tidak sebatas tanggal, tapi dapat ditulis hari, jam, bahkan menit
saat berlangsung sebuah kejadian.
f) How (bagaimana)
Akan memberikan fakta mengenai proses
kejadian yang diberikan. Bisa menceritakan alur kejadian bahkan suasana saat
suatu kejadian yang diberitakan tengah berlangsung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam
meresensi sebuah karya tulisan pasti
menilai kekurangannya atau kelebihannya, dengan tujuan pembaca dapat merangsang
hasil karya tersebut. Untuk meresensi sebuah karya tulis perlu adanya
langkah-langkah dan dasar untuk meresensi sebuah buku, yang mana semua itu
saling memahami sepenuhnya tentang isi buku yang akan diresensi. Dalam meresensi
juga terdapat penggunaan bahasa yang singkat, padat dan jelas. Terdapat juga
pokok-pokok yang menjadi sasaran dalam meresensi buku yang mana salah satu dari
sasaran itu adalah mengulang tentang keunggulan dan kelemahan buku. Membuat
judul semenarik mungkin dan betul-betul mencerminkan isi buku termasuk hal-hal
penting dalam sebuah resensi termasuk juga mencantumkan identitas sebuah buku
yang menutup biasanya dengan memberikan saran atau sasaran sebuah buku yang
diresensi.
3.2 Saran
Untuk merensensi sebuah karya,
sebaiknya pelajari dan ketahui dengan benar langkah-langkah meresensi dengan
baik dan benar agar mendapatkan hasil resensi yang objektif dan pembaca dapat
point-point yang tepat mengenai kekurangan dan kelebihan sebuah karya tersebut.
Daftar Pustaka
Achnad H.P, Alek, 2010. Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Rahardi, R Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Rifai, Amnur. 2014. Bahan Ajar
Bahasa Indonesia dan Penulisan Karya Ilmiah.
Medan: Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.
Langganan:
Postingan (Atom)